Profil

Sejarah

A. Profil Singkat Pondok Modern Gontor 6 Darul Qiyam Magelang 
Pondok Modern Darul Qiyam adalah cabang pondok Modern Gontor yang terletak di dusun Gading Sari Desa Mangun Sari Kecamatan Sawangan Magelang Jawa Tengah. Lembaga yang diasuh oleh Al-Ustadz H. Muhammad Syuja’i Slamet, S.Ag ini berdiri semula dari tawaran Ibu Qoyyumi Kafrawi pada bulan Februari 1999 kepada Pondok Modern Gontor untuk mengolah beberapa tanah wakaf dan beberapa bangunan dengan luas 2,3 ha beserta satu masjid dan satu unit rumah. Menanggapi niat tersebut, Pimpinan Pondok Modern Gontor beserta rombongan mengadakan survei lokasi tersebut pada tanggal 22-23 Juli 1999. Setelah mempertimbangkan beberapa hal serta memusyawarahkannya dengan berbagai pihak, akhirnya pimpinan pondok menerima tawaran wakaf tersebut dan akan mengembangkannya menjadi pondok pesantren. Hal ini sejalan dengan usulan sidang Badan Wakaf ke-42 pada tanggal 24-25 Juli 1999 di Pondok Modern Darussalam Gontor. Menindak lanjuti penerimaan daerah yantg cukup sejuk itu, dikirimlah dua orang guru, yaitu H. Farid Sulistio, Lc dan H. Muhammad Abdullah Bajuri, Lc untuk merintis berdirinya cabang Gontor ke-VI di sana. Setelah dua tahun berdirinya Pondok Modern Gontor 6 Darul Qiyam, maka Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menunjuk seorang pengasuh, beliau adalah Al-Ustadz H. Muhammad Syuja’i Slamet, S.Ag. Alhamdulillah, luas Pondok Modern Gontor 6 Darul Qiyam sekarang ini kurang lebih 8 Ha dengan jumlah santri keseluruhan adalah 1329 santri dan jumlah pengajar sebanyak 127 orang guru. Sebagaimana pondok cabang lainnya, Pondok Modern Gontor 6 terus berupaya mengembangkan segala aspek mengikuti almamaternya. Karena aktivitas pengajaran senantiasa disesuaikan dan tidak keluar dari nilai, sistem, dan materi yang dikembangkan oleh Gontor pusat. selain itu, suatu hal yang patut disyukuri adalah pengembangan pondok yang semakin meningkat, walaupun masih banyak terdapat kekurangan dari berbagai aspek. Salah satu faktor perkembangan yang perlu dicatat yakni penambahan jumlah santri dan tenaga pengajar yang lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Kehadiran mereka sangat membantu pondok dalam mengelola kegiatan yang ada. Dan telah dibukanya Institiut Studi Islam Darussalam (ISID) yang diharapkan bisa membawa Gontor 6 untuk mengejar ketertinggalannya dan menambal segala kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About