Profil

Selasa, 12 Mei 2015

"NASIHAT WAKIL DIREKTUR KMI KEPADA SANTRI SEBELUM UJIAN LISAN"


Gontor 6- Salah satu metode dalam peningkatan kualitas diri kita adalah dengan Ujian. Manusia diuji bukan hanya samata untuk mencari nilai saja akan tetapi lebih jauh lagi manusia diuji untuk mengetahui kualitas dirinya sendiri dan kualitas akademis serta mental yang timbul dari dirinya sendiri meningkat dari sebelumnya. 

Gontor dengan berbagai aktivitasnya selalu bergerak dan berpacu untuk lebih baik. Gontor bukan saja mengajarkan ilmu, tetapi mendidik bagaimana seharusnya hidup. Mengertim, faham, mengalami, menghayati arti hidup, kehidupan, dan cara hidup. Menjadi Mu’min, Muslim, dan Muhsin.

Rabu besok 13 Mei 2015 yang bertepatan dengan 24 Rajab 1436 awal dari ujian lisan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Darul Qiyam Magelang. Bapak Wakil Direktur Kulliyatul Mua’llimin Al-Islamiyyah (KMI) KH. Nur Hasyim, M.A menyampaikan pidatonya “Bekal yang paling utama dalam menghadapi ujian adalah Mental, maka persiapkanlah mentalmu sekarang dengan niat yang kuat, niat untuk beribadah (Lilibadah). Jadi kalian ujian ini juga untuk ibadah.

Sabda Nabi Muhammad SAW,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَي الجَنَّةِ

“Barang siapa yang keluar pada jalannya mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke syurga”.

Hadist diatas menjelaskan kepada kita bahwasanya kita yang sedang belajar mencari ilmu berarti kita sedang berada dijalan Allah. Oleh karenanya kita harus bersyukur dengan apa yang kita hadapi sekarang.

Selanjutnya adalah bekal doa. Berdoa adalah kewajiban bagi seluruh umat muslim sedunia dalam menghadapi ujian. Bekerja tanpa doa sama dengan sombong, Berdoa tanpa bekerja sama dengan sombong. Maka dari itu perbanyaklah doa, berdoa, mendoakan, dan minta doa, terlebih kepada orang tua. Karena doa orang tua kepada anaknya akan selalu diijabah langsung oleh Allah SWT.”SekponDQ6

Minggu, 10 Mei 2015

Bersyukur adalah modal utama

Gontor 6- Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Kalau Anda termasuk orang yang suka mengeluh maka ketahuilah bahwa kebiasaan mengeluh tidak akan membuat situasi yang Anda hadapi menjadi lebih baik, bahkan hanya akan menguras energi Anda dan menciptakan perasaan negatif yang tidak memberdayakan diri Anda.

Coba kita bayangkan jikalau kita dalam keadaan sehat saja kita masih mengeluh dan tidak bersyukur akan nikmat yang Allah berikan kepada kita, pasti ketika kita sakit akan merasakan penyesalan yang sangat berat dan akan bertanya-tanya pada diri sendiri mengapa ketika sehat tidak bersyukur? Bahkan ketika sakit pun juga kita harus bersyukur.

Seperti Firman Allah SWT
وَإِذْ تأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَإِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَإِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٍ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Dalil diatas menerangkan kepada kita semua dan terlebih khususnya kepada kaum muslimin untuk selalu bersyukur dan terus bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada kaum muslimin. Karena bersyukur adalah modal utama dan kesyukuran itu bisa menambah dan meningkatkan kualitas hidup kaum muslimin

Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Darul Qiyam Magelang, Ust. Sunanto WR, M.A dalam pidatonya menyampaikan, ada 5 Rukun Bersyukur yang harus kita lakukan dalam mensyukuri nikmat Allah.

  1. Tau apa yang harus disyukuri.
  2. Tau proses datangnya nikmat itu. 
  3. Sikap kepada yang member nikmat. 
  4. Sikap terhadap nikmat tersebut.
  5. Membayangkan jika nikmat itu tidak datang kepada kita bahkan hilang begitu saja.
Dalam kehidupan kita banyak sekali sesuatu yang belum kita syukuri. Sebutlah salah satu dari contoh itu adalah bernafas. Mungkin orang disekitar kita masih belum menyadari bahwa bernafas adalah salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada makhluk hidup. Coba jika manusia dalam sekali bernafas dikenai biaya pasti tidak ada seorang pun yang mampu hidup bahkan jika tidak bernafas akan menghadapi kematian, maka bersyukurlah."SekponDQ6
Sujud Syukur Kelas 689
Sujud Syukur setelah usai ujian niha'i
Gontor 6- Hampir dua bulan sudah Siswa Akhir KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Darul Qiyam Magelang melaksanakan ujian Niha’i kelas 6. Hal ini tentu disertai dengan rasa senang dan gembira karena bisa melalui hal-hal yang sangat berat di ujian ini. Setelah melewati berbagai ujian yang berupa  Ujian Tarbiyah Amaliyah 28 Maret-7 April 2015, Ujian Syafahi 9 April-20 April, Ujian Tahriri 23 April-9 Mei 2015.


Ujian Tulis gelombang dua ini dilaksanakan di Qoah Syanggit Gontor 6 selama 14 hari mulai dari  hari kamis 04 Rajab 1436/23 April 2015 sampai Sabtu, 20 Rajab 1436/9 Mei 2015. Jika di ujian tulis gelombang satu berjumlah 13 pelajaran berbeda dengan ujian tulis gelombang dua ini yang berjumlah sebanyak 28 pelajaran. Masing-masing materi diujikan selama 120 menit.

Adapun siswa akhir yang mengikuti ujian ini berjumlah 115 siswa. Serta pengawas ujian tulis gelombang kedua dibagi atas 3 gelombang yang disetiap gelombang 12 pengawas sehingga pengawas ujian tulis gelombang kedua ini berjumlah 36 pengawas dari tahun keempat keatas.

Wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Darul Qiyam Magelang, Ust. H. Sunanto W R, M.A dalam pidatonya menyampaikan bahwa kita harus bersyukur kepada Allah SWT karena dengan ujian ini kita telah mendapatkan ilmu yang banyak karena ilmu merupakan pilar agama islam. Yang paling penting adalah setelah ujian ini yaitu ujian Hawa Nafsu. Jangan sampai kosong. Innasyabaaba walfaraagho waljidata mafsadatun lillmar’i Ayya mafsadatin.”SekponDQ6



إِذَا تَأَكَّدَ العَزْمُ عَلَي الأَمَلِ وَ تَحَقَّقَ الجُهْدُ فيِ العَمَلِ
 وَتَنَزَّهَ القَلْبُ عَنِ العَمَلِ تَقَرَّرَ الامْتِيَازُ بِإِذْنِ اللهِ ذِي الجَلاَلِ
Prestigious Generation 689
 

Blogger news

Blogroll

About